syair
ini saya akan masukkan ke dalam kumpulan kisah2 romantic yang saya ambil dari
berbagai sumber (buku) yang pernah saya dapatkan.
Lantas kumpulan kisah2 romantis itu akan saya di
JADIKAN SEBUAH BUKU, tapi BUKU YANG
NANTINYA INI BUKAN UNTUK DIPERJUAL BELIKAN di toko buku, MELAINKAN UNTUK SEBUAH
SOUVENIR PENIKAHAN SAYA nanti. Dan akan saya selipkan kishku bersama calon
pendampingku di buku tersebut.
semua berawal dari kedua mata
ketika aku hanya berani mencuri pandang
wajahmu di sana
dengan pakaian rapat tak kau biarkan
auratmu
terbuka
karena memang tak selayaknya bisa
dipandang
oleh sembarang mata
maka seiring perjalanan masa
kumulai beranikan diri tuk bertanya
tuk selanjutnya berbagi cerita
telah kukatakan kepadamu semenjak awal
mula
bahwa aku adalah lelaki ibuku sepanjang
masa
sebagai wujud bakti sebagaimana rasul
telah
bersabda
“ibumu, ibumu, ibumu!” begitulah dalam
sebuah
hadist yang pernah kubaca
“lalu ayahmu!” sebagai kelanjutan ucapan
dari
lidah yang mulia
sebuah jawaban darimu membuatku begitu
lega
kau berkata bahwa lebih baik memiliki
suami yang
berbakti daripada yang durhaka
kau berkata bahwa lebih baik memiliki
suami yang
dermawan daripada yang bakhil harta
dan kau pun berharap bahwa pendampingmu
kelak
bisa membuatmu bahagia
kau pernah berakata ingin segera menikah
sebagai
suatu rencana
bila kelak Allah mempertemukanmu dengan
jodoh
pilhan – Nya
agar mampu menjaga kemurnian dan kesucian
niatmu dalam mewujudkan berbagai cita
serta menjadikanmu lebih kuat kalau cobaan
dan
ujian datang menerpa
karena akan ada seseorang yang insya Allah
akan
mendampngi senantiasa
namun yang harus kau tahu adalah bahwa aku
lelaki biasa
segala kelebihan dan kelelmahan pastilah
kupunya
senaglah hati ketika mengetahui dirimu
rutin
dalam sebuah tarbiyah
tidak seperti aku yang hanya pernah
msuk
madrasah
mulai ibtidaiyah, tsanawiyah namun tidak
lanjut
ke aliyah
namun sekarang aku sudah lulus kuliah
saat itu pun aku sudah memiliki ma’isyah
teman-temanku berkata, bahwa sudah
waktunya
bagiku mencari ‘aisyah
mungkin dengan simpanan yang ada cukuplah
untuk sebuah walimah
tentu saja yang sedehana dan bukan yang
meriah
dan aku pun belum sanggup untuk
menyediakanmu sebuah rumah
karena itu kuberpikir untuk mengontrak
dulu
sajalah
suatu ketika ketika kau bertanya tentang
poligami
kujawab bahwa itu adalah ketentuan Ilahi
tentu saja aku menyetujui
lantas kau bertanya apakah aku akan
melakuknnya suatu saat nanti
kujawab apa mungkin bila adil sebagai
syarat
utama tak mampu kumiliki
engkau tersenyyum dimulut atau mungkin
sampai
ke hati
sambil mengakui bahwa dirimu belum bisa
menerima bila hal itu terjadi
dan dirimu juga tak bisa menyamai saudah
binti
zam’ah istri sang nabi
yang tulus iklhas kepada ‘aisyah dalam berbagi
suatu ktika giliran aku bertanya tentang
kemampuanmu bertilawah
kau menjawab bisa walau tak mau
dibandingkan
dengan para qoriah
karena kau merasa masih banyak berbuat
salah
dalam mengucap hukum tajwid dan
huruf-huruf
hijaiyah
insya Allah kita kan bersama-sama belajar
bila
kelak kita menikah
untuk menwujudkan keinginanmu agar bisa
menerangi setiap ruang rumah
dengan alunan suara al-quran yang
merupakan
ayat-ayat qauliyah
dari situ mungkin kita bisa membaca
ayat-ayat
kauniyah
untuk memastikan keyakinanku untuk menikah
kau pun mngundangku ke tempat temanmu
seorang murabbiyah
dan tak lupa kau undang aku tuk datang ke rumah
sebagai awal perkenalan dengan bunda dan
ayah
dan sebuah titik temu tercapailah
isikharah mencari jawaban tuk menggapai
alhul
fillah wa lillah
dalam doa ku brsimpuh pasrah
memohon datangnya jawaban kepada Sang
Pemberi
Hidayah
bila jawaban itu masih menggantung di
langit,
maka turunkanlah
bila jawaban itu masih terpendam di perut
bumi,
maka keluarkanlah
bila jawaban itu sulit kuraih, maka mudahkanlah
bila jawaban itu masih jauh, maka
dekatkanlah
Teruntuk calon istriku
Terima kasih atas sebuah ta’aruf yang
indah
Bila datang jawaban itu, kumohon agar
memanggilku
Dengan sebutan “abang”
Jambangsblog
Semua ketikan sesuai apa yang saya lihat
dan baca.
Sayir indah ini sya dapatkan dari buku
yang berjudul ‘Istikharah cinta’, dan buku itu pun mengambil syair ini di kutip
dari
sekali lagi,,,,
syair
ini saya akan masukkan ke dalam kumpulan kisah2 romantic yang saya ambil dari
berbagai sumber (buku) yang pernah saya dapatkan.
Lantas kumpulan kisah2 romantis itu akan saya di
JADIKAN SEBUAH BUKU, tapi BUKU YANG
NANTINYA INI BUKAN UNTUK DIPERJUAL BELIKAN di toko buku, MELAINKAN UNTUK SEBUAH
SOUVENIR PENIKAHAN SAYA nanti. Dan akan saya selipkan kishku bersama calon
pendampingku di buku tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar