Rabu, 23 Oktober 2013

Dalam Diam....._




Subhanallah, aku mencintainya. Subhanallah aku menyayanginya. Dari ufuk timur hingga ke barat selalu di hatiku. _Indah Dewi Pertiwi.


Pernah aku mendoakan anak2, “Allah, Tolong entaskan mereka dari jalanan dengan caraMu yang indah.”
Beberapa hari, denger kabar ada satpol pp yang tegas banget dalam menangani orang2 yang berada dijalanan. Mungkinkah caraMu yang indah itu? Tapi, doaku terputus, dan aku gak denger lagi pak satpol pp yang tegas itu lagi.


Sama, aku juga mau mendoakan seorang cowok yang Dia tahu siapa cowok yang aku maksud itu. “Allah, tolong gerakkan hatinya untuk melamar gadis istimewanya. Beranikan ia, kuatkanlah ia, berilah semangat padanya untuk memperjuangkan gadis itu. Dan, gerakkan hati gadis itu, untuk menerimanya. Aamiiin....Ya Rabb.”
Doa ku itu gak boleh terputus, entar kayak doa ku untuk anak2 yang barusan aku jabarkan.


Ajaibnya, setiap kuberdoa (doa kebaikan) untuk orang-orang yang aku sayangi di sekitarku, entah untuk anak-anak, orang tua, ataupun untuk teman... semuanya terkabul, sesuai harapan. Semoga saja doaku untuk cowok yang hanya Allah Tahu itu bisa dikabulkan oleh Allah juga. Aamiin.


“Tolong gerakkan hatinya untuk melamar gadis istimewanya. Beranikan ia, kuatkanlah ia, berilah semangat padanya untuk memperjuangkan gadis itu. Dan, gerakkan hati gadis itu, untuk menerimanya. Aamiiin....Ya Rabb. Antarkan mereka menuju pelaminan Ya Allah, tanpa perlu ada yang mengotori cinta mereka, berkahi kehidupan mereka dan hanya mautlah yang bisa memisahkan mereka.”


Di samping itu, aku gak perlu khawatir, karena Allah sudah menyiapkan seseorang untukku. Dan akan selalu bersama sampai di akherat nanti. Bersama. “Tapi Allah, jangan pertemukan aku dulu dengan pendamping yang sudah disiapkan untukku. Aku masih buruk, masih belum pantas.”


Ya, Allah sudah menyiapkan untukku,  jika calon pendampingku itu masih lajang, dihatinya hanya ada satu wanita teristimewa yaitu, ibunya. Bukan wanita lain. Jika calon pendampingku adalah seorang duda, hanya ada dua wanita teristimewa di hatinya, yaitu ibunya, dan mantan istrinya (yg sdh meninggal). Bukan wanita lain. Biar aku gak perlu melepaskan lagi untuk wanita lain. Kabulkan doaku ini, Ya Allah. Yang jelas, calon pendampingku adalah mahluk Allah yang baik-baik di mata Allah. Dan menuntunku hingga ke taman surga. Abadi di sana.


Subhanallah, aku mencintainya. Subhanallah, aku menyayanginya. Dari ufuk timur hingga ke barat selalu di hatiku. Lagu Indah dewi pertiwi ini akan selalu mengingatkanku terhadapanya. Tak apa. Dan, tak perlu juga dimiliki. Tak apa. Memang enteng diungkapkan, tapi pada kenyataannya berat untuk dilepaskan. Sampai-sampai aku harus mencari cara untuk melupakan dan tak ingin kuhubungi lagi. Hingga akhirnya cara terakhirku adalah melakukan rutinitas (munajat) kepada Allah yang dulu pernah dibiasakan olehku SEBELUM AKU MENGENAL COWOK ITU. Ini rahasia antara aku dan Allah apa kebiasaanku itu. Hasilnya??? Ya, meski tak bisa dilupakan namun bagiku rasanya bahagia, karena dengan melakukan hal yang kusebutkan tadi (munajat) dapat kurasakan aku belum mengenalinya, seolah-olah aku tak pernah kenal sedikitpun dengannya, cowok yang hanya Allah yang tahu....cowok itu....cowok yang pernah singgah ke hatiku. Kau tahu? Diantara banyak cowok yang masuk ke dalam kehidupanku, hanya ia yang....ehmm...apa ya? Ya begitulah. Meski sakit harus melepaskan untuk wanita yang ia puja, tapi aku senang dapat pernah mengenalinya. Doaku tidak akan kuputus. Blog inilah yang menjadi saksi betapa agungnya cintaku padanya.


Mohon ampun Ya Allah, jika selama ini aku mencintai seseorang melebihi cintaku padaMU. Mohon ampun sebesar-besarnya. Tak ada maksud menandingiMu. Aku tak mau mencintai seseorang melebihi cintaku PadaMU, makanya kulepaskan ia dari genggaman penuh khawatirku untuk wanita yang ia cintai.


Beberapa syair yang kuambil dari salah satu video motivasi tentang cinta, sekaligus menjadi penyemangatku,

Cinta yang Agung
Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya.

Adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia.

MENCINTAI....
Bukanlah bagaimana kamu melupakan, melainkan bagaimana memaafkan.
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan, melainkan bagaimana kamu mengerti.
Bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasakan.
Bukanlah bagaimana kamu melepaskan, melainkan bagaimana kamu bertahan.

Ketika cinta itu TULUS....meskipun kalah, kita tetap menang, hanya karena kamu berbahagia dapat mencintai seseorang lebih dari kamu mencintai dirimu sendiri.


Lihatlah foto-foto ini! Aku masih bisa tersenyum, kan? Aku menang! Meski beberapa jam sebelumnya aku menangis karena aku rindu yang tak ingin kusampaikan. Perhatikan mataku! Sembab kan? Itulah bukti, bahwa aku memiliki cinta yang agung tanpa perlu mengotori cinta.
Tak perlu khawatir bila kurindu padanya, ada make up yang bisa menutupi wajahku setelah menangis merindu. Tenang, bibir ini masih berzikir ketika ku rindu padanya agar rinduku yang tak tersampaikan itu bisa dialihkan menjadi rindu kepada Allah. Jadinya lebih banyak rinduku pada Allah.