Subhanallah, aku mencintainya. Subhanallah aku
menyayanginya. Dari ufuk timur hingga ke barat selalu di hatiku. _Indah Dewi
Pertiwi.
Pernah aku mendoakan anak2, “Allah, Tolong entaskan
mereka dari jalanan dengan caraMu yang indah.”
Beberapa hari, denger kabar ada satpol pp yang tegas
banget dalam menangani orang2 yang berada dijalanan. Mungkinkah caraMu yang
indah itu? Tapi, doaku terputus, dan aku gak denger lagi pak satpol pp yang
tegas itu lagi.
Sama, aku juga mau mendoakan seorang cowok yang Dia tahu
siapa cowok yang aku maksud itu. “Allah, tolong gerakkan hatinya untuk melamar
gadis istimewanya. Beranikan ia, kuatkanlah ia, berilah semangat padanya untuk
memperjuangkan gadis itu. Dan, gerakkan hati gadis itu, untuk menerimanya.
Aamiiin....Ya Rabb.”
Doa ku itu gak boleh terputus, entar kayak doa ku untuk
anak2 yang barusan aku jabarkan.
Ajaibnya, setiap kuberdoa (doa kebaikan) untuk
orang-orang yang aku sayangi di sekitarku, entah untuk anak-anak, orang tua,
ataupun untuk teman... semuanya terkabul, sesuai harapan. Semoga saja doaku
untuk cowok yang hanya Allah Tahu itu bisa dikabulkan oleh Allah juga. Aamiin.
“Tolong gerakkan hatinya untuk melamar gadis istimewanya.
Beranikan ia, kuatkanlah ia, berilah semangat padanya untuk memperjuangkan
gadis itu. Dan, gerakkan hati gadis itu, untuk menerimanya. Aamiiin....Ya Rabb.
Antarkan mereka menuju pelaminan Ya Allah, tanpa perlu ada yang mengotori cinta
mereka, berkahi kehidupan mereka dan hanya mautlah yang bisa memisahkan mereka.”
Di samping itu, aku gak perlu khawatir, karena Allah
sudah menyiapkan seseorang untukku. Dan akan selalu bersama sampai di akherat
nanti. Bersama. “Tapi Allah, jangan pertemukan aku dulu dengan pendamping yang
sudah disiapkan untukku. Aku masih buruk, masih belum pantas.”
Ya, Allah sudah menyiapkan untukku, jika calon pendampingku itu masih lajang,
dihatinya hanya ada satu wanita teristimewa yaitu, ibunya. Bukan wanita lain.
Jika calon pendampingku adalah seorang duda, hanya ada dua wanita teristimewa
di hatinya, yaitu ibunya, dan mantan istrinya (yg sdh meninggal). Bukan wanita
lain. Biar aku gak perlu melepaskan lagi untuk wanita lain. Kabulkan doaku ini,
Ya Allah. Yang jelas, calon pendampingku adalah mahluk Allah yang baik-baik di
mata Allah. Dan menuntunku hingga ke taman surga. Abadi di sana.
Subhanallah, aku mencintainya. Subhanallah, aku
menyayanginya. Dari ufuk timur hingga ke barat selalu di hatiku. Lagu Indah
dewi pertiwi ini akan selalu mengingatkanku terhadapanya. Tak apa. Dan, tak
perlu juga dimiliki. Tak apa. Memang enteng diungkapkan, tapi pada kenyataannya
berat untuk dilepaskan. Sampai-sampai aku harus mencari cara untuk melupakan
dan tak ingin kuhubungi lagi. Hingga akhirnya cara terakhirku adalah melakukan rutinitas
(munajat) kepada Allah yang dulu pernah dibiasakan olehku SEBELUM AKU MENGENAL
COWOK ITU. Ini rahasia antara aku dan Allah apa kebiasaanku itu. Hasilnya???
Ya, meski tak bisa dilupakan namun bagiku rasanya bahagia, karena dengan
melakukan hal yang kusebutkan tadi (munajat) dapat kurasakan aku belum
mengenalinya, seolah-olah aku tak pernah kenal sedikitpun dengannya, cowok yang
hanya Allah yang tahu....cowok itu....cowok yang pernah singgah ke hatiku. Kau
tahu? Diantara banyak cowok yang masuk ke dalam kehidupanku, hanya ia
yang....ehmm...apa ya? Ya begitulah. Meski sakit harus melepaskan untuk wanita
yang ia puja, tapi aku senang dapat pernah mengenalinya. Doaku tidak akan
kuputus. Blog inilah yang menjadi saksi betapa agungnya cintaku padanya.
Mohon ampun Ya Allah, jika selama ini aku mencintai
seseorang melebihi cintaku padaMU. Mohon ampun sebesar-besarnya. Tak ada maksud
menandingiMu. Aku tak mau mencintai seseorang melebihi cintaku PadaMU, makanya
kulepaskan ia dari genggaman penuh khawatirku untuk wanita yang ia cintai.
Beberapa syair yang kuambil dari salah satu video
motivasi tentang cinta, sekaligus menjadi penyemangatku,
Cinta yang Agung
Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli
terhadapnya.
Adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia.
MENCINTAI....
Bukanlah bagaimana kamu melupakan, melainkan bagaimana
memaafkan.
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan, melainkan bagaimana
kamu mengerti.
Bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu
rasakan.
Bukanlah bagaimana kamu melepaskan, melainkan bagaimana
kamu bertahan.
Ketika cinta itu TULUS....meskipun kalah, kita tetap
menang, hanya karena kamu berbahagia dapat mencintai seseorang lebih dari kamu
mencintai dirimu sendiri.
Lihatlah foto-foto ini! Aku masih bisa tersenyum, kan?
Aku menang! Meski beberapa jam sebelumnya aku menangis karena aku rindu yang
tak ingin kusampaikan. Perhatikan mataku! Sembab kan? Itulah bukti, bahwa aku
memiliki cinta yang agung tanpa perlu mengotori cinta.
Tak perlu khawatir bila kurindu padanya, ada make up yang
bisa menutupi wajahku setelah menangis merindu. Tenang, bibir ini masih
berzikir ketika ku rindu padanya agar rinduku yang tak tersampaikan itu bisa dialihkan
menjadi rindu kepada Allah. Jadinya lebih banyak rinduku pada Allah.