Sabtu, 08 Januari 2011

Aku hanya ingin berbagi : UNGKAPAN HATI LEWAT PUISI # 2011

Bila ditanya

Bila ditanya,
Ingin mengenalnya?
Kujawab tidak
Bila ditanya,
Ingin meniggalkan yang lama?
Kujawab, segera mungkin kutinggalkan

Bila ditanya,
Ingin seperti apa kau ini?
Akan kujawab, seprti wanita suci,
Tak lagi mengenal apapun

Bila di tanya,
Mengapa?
Kujawab singkat, tidak ingin lagi sakit

Bila ditanya,
Apa maksudnya?
Panjang lebar kujawab,
Bahwa aku tak ingin mengenali yang belum kukenal
Karena kedinginan yang kudapat
Dan akan kutinggalkan yang sudah-sudah
Ku tak ingin lagi mengenali kaum adam
Biarlah manjdai wanita suci
Mebawa kesucian hingga ke liang lath
Karena jika mengenal lagi kaum adam,
Ku takut berujung sakit

Bila ditanya,
Mengapa demikan?
Tegas kujawab, pikirkan saja sendiri!
Karya :Yan Yuliani
_ 13 Agustus 2011

parasmu
Wajahmu tenang
Hatimu bagi ibu dunia
Disanjung pelinya
Tutr katamu terbiasa bijak
Namun, kau telah menyakitiku
Perkataanmu menohokku hingga ke ulu hati
Masih adakah parasmu yang agung itu di hatiku?
Entahlah!
Rasa sakit ini memang bersifat sementara
Sayang, akan selalu membekas di hati
Selamanya

Sungguh, aku terluka olehmu
Oleh lembutan nada suaramu namun menohok
Oleh gaya bahasamu namun tak mengerti perasaanku
Oleh kata teguran darimu yang membuatku takut
Oleh kata manis yang mencecarku
Oleh emosi yang terluapkan kepadaku
Oleh pernyataanmu namun tak mengerti diriku
Maaf, aku tak terima perlakuanmu
Karya : Yan Yuliani
_ 15 Juni 2011

Ku ingin dimengerti
Tak banyak yang tahu
Isi hati ini,
Kuingin dimengerti
Kuselalu mengerti
Dan selalu kucoba memahami
Kali ini, ku ingin dimengerti
Hanya itu
Ku tak ingin dilukai
Karena itu menyakitkan hati
Hanya satu pencegahannya,
Mengerti ke dalam hatiku
Mengertilah, wahai insane di dunia ini…
Tak bisa ku mengelak
Bahwa aku tersakiti
Walau tak seberapa askitnya
Namun menimbulkan kepenatan
Tolong mengerti aku
Lihat keadaanku
Begitu ngilu bila kuucap
Raga ini,
Pikiran ini,
Jiwa ini,
Menyatu dalm mencari arti
Karya : Yan Yuliani
                                                                            _5 Juni 2011

Aku Menepi
Sudah kuikhlaskan semua yang kurasa,
Tentang cinta
Berat yang kulepaskan
Namun tetap kujalani
Dengan isak tangis di hati
Kini aku menepi
Hanya bisa menunggu,
Kepada siapa yang bersungguh-sungguh
Untuk mengajakku berlayar kembali
Kini aku menepi dari rasa mencintai
Dan juga dicintai
Aku tak ingin dicintai
Kalu akhirnya dibohongi
Aku pun tak ingin mencintai
Kalau akhitnya disakiti

Aku salah bila mencintai
Dan aku keliru bila dicintai
Mencintai,
Hanya membuatku…dipermainkan oleh perasaanku sendiri,
Bahwa kumengira sama-sama mencintai
Dicintai,
Hanya membuatku…tersiksa
Karena perasaanku harus ikut merasa
Aku sudah menepi
Dan akan tetap masih menunggu,
Tanpa lelah
Bila suatu hari akan tiba
Aku akan berlayar
Kepada siapa yang bersungguh-sungguh
Tak perlu terucap kata cinta
Yang kuharapkan, kesungguhan
Dan sama-sama ada rasa …. Tentang cinta
Karay :Yan Yuliani
_16 April 2011




Andai Kata



Andai kata,
Ada yang mengizinkanku menangis
Tanpa perlu mengusapkannya
Tanpa perlu tepis
Andai kata,
Ada yang mengizinkanku cerita
Pastilah kubercerita
Tanpa perlu di taanya
Tanpa perlu ada titik koma
Biar bibir ini mengeluarkan kata,
Apa adanya
Andai kata,
Ada yang mengizinkanku marah
Pastilah kumarah
Melepaskan semua rasa kesal
Tanpa perlu ada sisa
Aku sadar,
Tak seorang pun yang mengizinkanku,
 Menangis, bercerita, marah
Kecuali diriku
Ya, aku tahu itu
Tapi aku ingin mengeluarkan kata dibenak!
Karena itu, kuingin ada yang mengizinkannya!
Hanya saja aku sendiri di sini
Merintih rasa emosi yang terpendam
Dan tertelan oleh waktu
Ku tak mua hanya MAHA TINGGI
Yang kubagi emosiku padaNya
Tapi juga, sesama manusia,
 Siapa pun itu.
Aku hanya ingin meluapkan kata di benak,
 Tiap detik tiap saat, itu saja!
Andai kata, ada yang mengizinkanku, akan selalu ada waktu untukku
Pastilah aku tersenyum
Tanpa perlu kurasakan rapuh lagi
Tanpa perlu hilang harap\niar kurasakan terus rasa bahagia itu
Ini hanya andai kata,
Yang tetap andai kata
Tak dapat ada dalam nyata,
Tak akan mungkin
Karena suasana yang sendiri ini
            Butuh waktu lama,
Andai kata menjadi nyata itu!
Entahlah!

Karya :Yan Yuliani
_ 8-9 Februari 2011

Ada di Luar Kata
Macanmu melindungi kudaku
Siap mencengkram,
Kepada siapa saja yang menyakitiku,
Tak pandang bulu
Senyummu, senyumku juga
Membuatku sumringah
Menghilangkan rasa gundah,
Tak tersisa
Larimu menyimbangkanku
Mengawasiku hingga kuterlelap,
Tak pernak lupa
Kewaspadaanmu membuatku tenang
Selalu merasa aman dan terjaga,
Tak pernah mengeluh
Kau pun pertahruhkan nyawa untukku
Meski kau alami kerapuhan,
Tak kau pedulikan
Geramanmu membuatku mengerti
Betapa pentingnya aku di matamu,
Tak terabaikan, sedikitpun
Tatapanmu menyiratkan secuil harap padaku
Diammu pun memberikan suatu makna, bahwa aku harus liar namun jinak
Nasehat tak berpudar   
Dunia harus tahu,
Apimu itu tak menghanguskan tanahku
Melainkan, menghangatkanku
Dan mengobarkan semangat di jiwa
Tak berluntur
Sungguh,
Apimu justru menyuburkan tanahku,
Tak kalah dengan air
Kudaku tak akan mengecewakan macanmu
Tanahku tak akan gersang oleh apimu,
Tak akan pernah

Karya : Yan Yuliani
28 Januari 2011
Teruntuk MY Father (BapakQuh) yang bershio macan dan terlahir di hari api, dari anakmu yang bershio kuda dan terlahir di hari tanah.
(Me: terima kasih banyak atas pengorbananmu yang tiada henti kau lakukan untukku hingga detik ini, selebihnya di luar kata)
AKU JANJI … AKAN SELALU MENJADI JAGOANMU, WALAUPUN AKU CEWEK   _4FRNFR_

Jejakmu terhapus

Mungkin aku yang berharap lebih
Lebih yang kau kira
Namun kutak sanggup begini,
Mengikuti jejakmu yang mulai terhapus

Kucoba terus ikuti jejakmu
Namun sulit,
Karena kau melangkah terlalu pasti
Dan meninggalkanku jauh di belakang

Sungguh sulit kuikuti
Jejakmu semakin terhapus oleh terjangan debu
Lantas menghilang begitu saja diterpa angin
Langkahku pun terhenti

Kulihat sekeliling,
Banyak jejak yang lain, bukan jejakmu
Haruskah aku ikuti salah satu jejak mereka?
Dan berhenti ikuti jejakmu?
Sulit kupilih

Kupikir,
Tak ada yang kuikuti satu jejak pun
Aku mulai menoleh kebelakang
Dan akan kuciptakkan sendriri jejakku
Aku kembali melangkah
Tapi melangkah, membelakangimu,
Menapaki jejakku sendiri
Kali ini,
Aku tak akan berharap lebih lagi
Aku pun tak akan memerdulikan jejakku ini,
Akan diikuti olehmu atau tidak
Terserah saja!
Karya : Yan Yuliani
_ 09 & 10 Januari 2011


 Terkapar
Apa yang kuinginkan?
Entahlah
Apa yang kuharapkan?
Entahlah
Mungkin, tak ada sesuatu di benak

Aku tenggelam dalam bayang samarku
Melepas diri dari relung semu,
Menerjang dengan kekosongan

Diriku sadar,
Sedang apa aku ini?
Terkapar

Mencoba terbangun dan mencari arti
Namun itu sia-sia
Aku hanya menenggelamkan diri
Itu saja
Akan kubangunkan diriku,
Jika sudah saatnya

Tak ada daya upayaku untuk bangkit
Tetap menikmati keterpurukanku di sini,
Tempat dimana aku terkapar

Seperti biasa,
Diriku terkatung-katung dalam mimpi
Tak tahu apa yang harus kuperbuat
Hanya diam terkapar
Ada niat membuka mata,
Lalu melanjutkan tarianku meski dalam gelap
Namun aku masih terkapar

Kondisi terkapar begini,
Tak sanggup untuk menengadah, menatap langit
Walau kuingin melakukannya

Karya : Yan Yuliani
_ 09 Januari 2011








Matahari Hati yang Dirahasiakan 


Ada yang tahu teriakan hatiku?
Ada yang tahu hatiku menjerit tak terkira?
Ada yang tahu hati ini merintih?
Apa ada yang tahu?
Tak ada, hanya Tuhan yang tahu dan memahami

Hanya satu mintaku
Saat ini yang sangat ingin kuutarakan, Tuhan
Aku ingin Matahari Hati
Hanya itu

Aku tahu dan yakin
ENGKAU telah menyiapkannya untukku
Namun masih KAU rahasiakan

Aku tahu, Tuhan! Aku tahu…
Aku diperbolehkan menunggu bukan memaksaMU
Begitu, bukan?
Tapi Tuhan….aku jenuh dengan hari kelabu ini!
Kuingin Matahari Hati yang KAU rahasiakan itu!
Hadir dikehidupanku
Apa bisa dipertemukan segera?

Aku tak tahu, Tuhan
Sungguh, aku tak tahu siapa Matahari Hatiku itu!
Berikanlah jika masih rahasia
Namun tunjukkan jika sudah kutemukan

Kapan?! Kapan?! Ia akan hadir di kehidupanku?
Kapan, Tuhan?
Hati ini sudah meronta!
Sudah terasa pilu sekali kujalani kehidupan ini sendiri
Tolonglah, Tuhan

Baiklah, akan kucoba menerima hal ini
Jika KAU tetap merahasiakan Matahari Hatiku
Aku akan tetap menunggu

Kini aku minta, hadirkanlah ia pada waktu yang tepat
Entah kapan dan entah siapa!
Jika Matahari Hatiku masih dirahasiakan juga olehMU

Kalau begitu, bawalah aku pada ketegaran hati
Agar kumampu menjalani hari kelabu

Aku percaya akan ada Matahari Hatiku

Karya : Yan Yuliani
_ 04 Januari 2011
Untuk : Secret Boy yang masih dirahasiakan oleh Allah. Entah siapa n entah kapan. I wait U….!